KETIKA MENTARI DATANG
Sinarmu yang selalu mengetuk yang selalu
membangunkanku dalam keheningan
sinarmu yang menghangatkan pelupuk mata
menyentuh, membalut kulit hingga menyadarkan
dari baringan mimpi
kedatanganmu tak pernah di tunggu-tunggu
,sinarmu tak pernah di rindukan
tapi kesetiaan mu untuk selalu hadir untuk
menghangatkan
kedatanganmu dari ufuk timur, merangkak pelan
tersipu malu
sinarmu yang merambah di sudut-sudut kehidupan
bahkan tanpa ada yang menunggu dan sadar akan
kedatanganmu
engkau tetap setia memberikan sinarmu tanpa
mengharap pujian
sinarmu yang memulai hari dan kehidupan yang
harus di perjuangkan
keberadaanmu yang tidak di sadari oleh
kehidupan
tapi engkau tahu bahwa di sendi kehidupan
selalu membutuhkanmu
ketulusasnmu yang selalu engkau persembahkan
pada sendi-sendi
pada sudut-sudut harapan yang tertulis oleh
garis dan ketentuaNYA
“Apakah ?, suatu saat engkau tidak akan hadir
di kdinginan dan keheningan”
“Apakah ? , engkau akan marah ketulusanmu tidak
ada yang membalas”
“Apakah ? ,engkau capek selalu hadir di waktu
fajar”
betapa manfaatnya kehadiranmu untuk
kelangsungan hidup alam semesta
sinarmu yang engkau berikan untuk
menyeimbangkan kedinginan
Bila banyak yang tersadar di waktu kedatanganmu
mungkin, akan takjub dan akan memuji
keindahanmu
yang akan di setiap fajar akan menunggu dan
rindu akan kedatanganmu
menyambutmu dengan senyuman bahagia,
menyambutmu dengan semangat
semua akan takjub dengan kedatanganmu yang
malu2
sedikit menginti di balik bukit-bukit yang
tinggi
yang menambah keindahan yang engkau pancarkan
salam yang engkau sampaikan dengan samar-samar
senyuman sinar yang engkau sampaikan
keikhlasanmu untuk selalu membuat kehidupan
menjadi sempurna
lambaian daun-daun yang kehilangan embun karna
tergantikan oleh sinarmu
nyanyian burung-burung yang bahagia menyambutmu
betapa berharganya keberadaanmu untuk mereka
yang tau tujuanmu
kedatanganmu yang dapat merubah segalanya
“kesunyian menjadi keceriahan”
“kegelapan menjadi kecerahan”
“kesedihan menjadi kebahagiaan”
“kerinduan menjadi kenyamanan”
betapa besar cinta dan kenyamanan yang engkau
berikan untuk semesta
tak ada kata maupun balas budi yang setara untuk membalasmu
hanya rasa syukur dan ucapan terimakasih yg
besar
yang akan setiap saat tersampaikan kepadamu
Mentariku…..
-goresan_inspirasi-